Senantiasa Alloh memberikan kita sebuah
riski yang melimpah entah itu riski iman, riski harta, tahta dan wanita. Namun
semua itu tiada guna apabila kita jauh dari nilai – nilai yang telah diberikan
semesta kepada seorang hamba. Dan tak kunjung lupa, senantiasa kupanjatkan shukur
atas diutusnya pangeranku Muhammad SAW, dengan segala apa yang disampaikannya.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk menjadi seorang yang memiliki public speaking diatas rata –
rata, yaitu kembali menuju metode yang telah dirumuskan oleh penulis, yaitu situasi,
content dan cara (SICONCA). Terlahirnya metode ini berdasarkan empiris yang
real keadaannya, bukan hanya angan – angan yang sifatnya semu dan tak nyata.
Terciptanya formulasi SICONCA ini
berlatar belakangi dengan adanya sebuah masalah – masalah yang telah dijalani
oleh penulis. Seperti apa yang penyair katakan dalam ucapannya yaitu
“kesuksesan terbesar dan kekayaan terbesar ada pada banyak kesalahan dan banyak
kegagalan”. Dengan adanya kesalahan dan kegagalan maka akan muncul sebuah
insting yang kuat dengan proposisi yang pantas untuk digunakan dalam ranah
apapun tempat dan keadaannya.
1. Situasi
Menguasai sebuah
situasi adalah hal yang mutlak yang harus dikuasai oleh setiap pembicara.
Pembicara proposional haruslah mempunyai sebuah data – data yang valid yang
harus diketahui sebelum naiknya kepanggung. Dengan adanya data – data tersebut
maka akan memunculkan sebuah sikap optimisme yang tentu akan menggetarkan para
audience.
Data – data
tersebut yakni pertanyaan dari pembicara atau master of public speaking terkait
siapa audiencenya, siapa moderatornya, persiapan panggung, sound system, air
minum, siapa pembicara sebelum dan setelahnya dan lain sebagainya. Selain itu
pembicarapun haruslah mapan dan mampu mencairkan suasana. Agarnantinya audience
dan pembicarapun dapat terhubung dengan baik dan dapat flow, layaknya air yang
mengalir.
Salah satu
bentuk agar mampu mencairkan suasana antara lain pembicara haruslah mengatur
intonansi nada bicara agar terdengar nyaman dan pas untuk didengar. Dan
bagaimana agar mampu mengatur intonansi nada bicara pembicara? antara lain
melatih diri untuk menjadi presenter radio dan lain sebagainya. Bila perlu
berdiri saat menyampaikan materi agar menghilangkan kebosanan audience. Kesenianpun
setidaknya menghibur dalam suasana acara, entah itu di tengah – tengah, di awal
atau akhir acara.
Berpakaian
simple, gaya yang kekinian dan sopanpun mempengaruhi penyampaian dalam sebuah
materi. Agar nantinya audience tidak
jenuh serta mampu focus pada materi. Demikian sedikit pengalaman dari penulis
agar nantinya mampu untuk menjadi acuan dan laju gerak pembelajaran public
speaking diatas rata – rata.
Nantikan point
content dan cara metode penyampaian pembicara pada article selanjutnya. Sukron.
Thank’s.
Tag :
Pembicara Publik
0 Komentar untuk "TIPS DAN TRIK PEMBICARA PUBLIC"