Sering kita melihat seorang anak
yang sangat ramah, punya selera humor yang tinggi, pandai, berakhlaq yang baik,
amanah, rajin beribadah dan lain sebagainya. Namun semua itu kembali kepada
orang tua yang memberikan, seberapa besar tarbiyah (pendidikan) yang bisa
sampai ke hati si anak itu. Duhai kiranya, tak ada suatu tarbiyah yang bisa
disampaikan kepada si anak, maka sianakpun akan seperti hewan ternak yang hanya
akan di beri makan dan minum setiap harinya, dan kemudian dibiarkan pergi untuk
mencari suatu kebebasan.
Pentingnya tarbiyah untuk
kehidupan anak adalah untuk mengembangkan agama dan akhlaq yang meliputi
moralitas, intelektualitas dan
mentalitas agar tumbuh kembangnya anak menjadi jiwa - jiwa yang idealis
yang tentunya bukan hanya dunia sebagai tujuan utamanya, melainkan akheratlah
yang menjadi prioritas utama. Karena sianak, hidup didunia ini esensinya
kembali kepada siapakah yang menciptakannya.
Agar nantinya sianak itu tumbuh dan mencari suatu kekayaan, kepandaian, pamor,
tahta adalah untuk mencari ridhonya Semesta. Karena dengan niatan yang yang
demikian itu, semua bentuk rutinitasnya, tidak akan menjadi sia-sia. Seharusnya,
kedua orang tua pun sudah harus selalu stay untuk bisa menjaga anak kesayangan,
terlebih lagi wanita.
Seperti apa yang Semesta katakan
dalam firmannya :
“Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu”
(QS. At Tahrim:6)
Menjadi seorang pemimpin keluarga
terlebih khusus ayah, bukanlah hal yang
mudah untuk dilaksanakan. Dibutuhkan karakter khusus untuk memegang peran
kendali dalam keluarga terlebih khusus anak. Seperti apa yang Tuhanku katakan
dalam firmannya :
“Setiap kalian adalah
pemimpin dan akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang lelaki adalah
pemimpin didalam keluarganya dan dia akan bertanggung jawab atas
kepemimpinannya.”
(HR. bukhori dan
Muslim)
Anak marupakan suatu keindahan dan anugerah yang terbesar yang
diberikan tuhan yang Maha esa, yang memang harus dijaga oleh orang tuanya.
Dengan pendidikan atau tarbiyah yang benar itulah, maka sebagai orang tua akan
terlepas dari beban yang berat didunia dan ahirat kelak. Kerja keras dari orang
tuanyalah yang akan membuahkan profit yang terbesar yang belum pernah
dilihatnya dalam dunia.
Sepertia apa yang dikatakan
pangeranku, Muhammad :
“Apabila seseorang
meninggal dunia akan terputus amalnya kecuali tiga perkara: shodaqoh jariyah
atau ilmu yang bermanfaat sepeninggalnya atau anak yang sholih yang
mendoakannya”.
(HR.Bukhori)
Andaikan
tarbiyah itu menjurus kepada kesholihan, maka akan beruntunglah kedua orang tua
itu, dan andaiakan sebaliknya, maka orang tuanyalah yang menanggung beban itu. Semoga
tulisan ini bisa dijadikan pertimbangan dan dapat diambil pelajar amiin. Jangan
lupa nantikan artikel selanjutnya yang akan membahas Hak keradab dalam buku
yang berjudul “10 Hak Islam”. Apa bila ada kesalahan maka datangnya dari saya
dan apabila ada kebenaran maka datangnya dari Alloh subhannahu wata’ala. Sukron
‘ala ikhtima minkum.
Tag :
Islam
0 Komentar untuk "Hak Anak Perspektif Islam"