Blog Seputar Matakuliah Teknik Informatika

Penggunaan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia

Penggunaan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia

   Penggunaan huruf kapital, tidaklah dipakai untuk model kalimat yang bersifat penekanan. Sebagai contoh, “Ibu pergi dengan ayah pada saat SORE” atau “Ibu pergi dengan ayah pada saat Sore”. Bila memang ingin menggunakan penggunakan kalimat yang tidak terdapat didalamnya unsur penekanan maka gunakanlah garis miring. “Ibu pergi dengan ayah pada saat sore hari”.  

Gelar

Penggunaan huruf kapital yang digunakan untuk gelar, entah itu presiden, gubernur, walikota, kaisar, ratu dan lain sebagainya, bisa diterapkan pada nama setelah gelar. Sebagai misal “presiden Habibie, bukan ditulis “presiden Habibie”. Namun lain halnya bila digunakan secara generik, maka kata tersebut harus berbentuk huruf kecil. Dengan contoh “Ma’ruf Falah Nurdin adalah anak dari presiden Habibie”.

Pada bahasa Ingris, pola formal ini dikenal sebagai kata benda yang khusus dikapitalisasi. Contoh: “Louis XVI was the French king” dan “Louis XVI was King of France”. Pola kedua merupakan nama formal yang dikapitalisasikan sesuai asal muasalnya. Dalam penggunaan bahasa Indonesia, yang kedua – duanya ditarnslite sama yakni“raja Prancis”. Jadi pola aturan kapitalisasi diberikan pada konteks yang digunkan. Dan npada contoh yang sebagai misal “Yang Mulia” atau “Putri Mahkota” dikapitalisasi.

Pada kasus “perdana menteri”, yang menjadi pilihannya yakni kata yang diawali dengan huruf kapital atau tidak sama sekali. Melainkan jika memang suatu kalimat , pada aturannya mengikuti aturan umum penggunaan kapital gelar. Tanpa adanya kapital, bisa dipakai generik dengan kapitalisasi. Contoh “Bisa dilihat banyak perdana menteri di maisng – masing negara” dan “Walikota Purwokerto adalah Ma’ruf Falah Nurdin”.

Ketuhanan, agama, filsafat, doktrin, dan pengikutnya

Nama agama, entah itu kata benda maupun kata yang bersifat. Pengikutnya dimulai dengan penggunaan huruf kapital. Dewa, tuhan tentunya diawalai dengan penggunaan huruf kapital: Alloh, Tuhan, Mesias. Yang demikian ini juga diterapkan pada nama tokoh agama yang sebagai misal Muhammad, dengan menggunakan istilah sang Rasul.

Untuk teori, doktrin dan pemikiran yang memiliki sistem tidaklah diawali dengan huruf yang berkapital. Apabila nama tersebut dibuat dengan nama yang khusus. Huruf kecil republikan merujuk pada pemikiran sistem politik. Huruf besar republikan memberikan rujukan Partai Politik yang tertentu. (masing – masing nama partai adalah bagian dari nama – nama yang khusus).

Penggunaan nama makhluk mitodologi yang sebagai misal adalah peri dan jin yang tidak boleh dikapitalisasikan. Namun ada sebuah pengecualian untuk sebuah karya – karya yang fantasi, seperti karya J. R. R. Tolkien, yang memakai kapitalisasi awal untuki memberikan ciri bahwa jenis makhluk mitodologi berbeda dengan yang diperlukan. Sebagai conoth etnis atau ras.


Kalender

Untuk penggunaan nama bulan, hari dan nama besar selalu diawali huruf kapital : Juni, Selasa, Hari kemerdekaan republik Indonesia.

Semua nama musim, dalam penggunaan bahasa Indonesia, tidak diperkenankan untuk menggunakan huruf kapital. Sebagai misal “Musim dingin ini benar – benar sangat dingin” dan “musim dingin ini terjadi pada 22 Januari”. Tanggal umumnya diikuti dengan koma. Sebagai misal “Tepat bulan April, Falah menikah”.

----

Tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lain

Nama jenis dikapitalkan, namun untuk nama spesies tidak demikian. Haruslah keduanya dicetak miring. Sebagai contoh, bunga tulip merupakan Liriodendron tulipifera.
Yang menjadi perdebatan nama umum spesies tentunya diawali dengan huruf kapital atau tidak, belum bisa dicapai kesepakatannya. Sebagai jalan tengah, keduanya diterima, namun tidak ketinggalan untuk membuat sebuah pengalihan pada bentuk alternatif.

Benda langit

Penamaan planet serta bintang adalah kata benda yang khusus, yang dimulai dengan huruf kapital:”Malam ini planet Mars bisa terlihat pada konstelasi Scorpio, yang tepatnya dekat bintang Pollux”.
Penggunaan kata matahari, bumi dan bulan merupakan kata benda yang khusus, yang jika kalimat tersebut memakai mereka, dalam konteks astronomi, tapi tidak untuk lainnya. Kata tersebut diterapkan apabila tertuju pada benda langit yang spesifik (Matahari, Bumi, dan Bulan kita). ”Bulan mengorbit bumi”, namun tidak “Charon, bulan Pluto”.

Arah dan daerah

Daerah merupakan kata benda yang khusus, termasuk dalam istilah – istilah yang spesifik dikenal luas, yang dimulai dengan huruf kapitalisme.
Arah(utara,barat laut, dll) bukan suatu kata benda yang khusus dan tidaklah termasuk dari bagian huruf kapital. Demikian juga dengan pola turunannya.
Bila tidak yakin bahwa suatu daerah sudah mendapti klaim kata benda yang khusus, maka anggap saja bukan.

Lembaga (institusi)

Untuk penamaan institusi yang spesifik (contohnya, Universitas Jendral Soedirman, Rumah Sakit Banyumas, dll ) merupakan kata benda yang khusus yang harus dikapitalisasikan.
Tapi, apabila kat tersebut memiliki tipe yang berlembaga sebagai misal  (sekolah, rumah sakit, universitas, sekolah dasar, dll) sudah tidak membutuhkan bentuk kapital, yang digunakan sebgai nama :

Penggunaan tepat :
Saya telah terdaftar menjadi mahasiswa Universitas Gajah Madha program studi seni dan ilmu.

Tidak tepat :
…….Universitas telah memberikan kesepakatan untuk mengeluarkan mahasiswa yang melanggar aturan.
0 Komentar untuk "Penggunaan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia"

Back To Top