Kini, saat mulai
beranjak dewasa, mereka yang mempelajari ilmu kepenulisan akan benar – benar menyadari
dan mendapatkan effect dari apa yang mereka dapat pada saat mereka duduk
disekolah dasar hingga pendidikan yang tertinggi. Seperti halnya kesastraan
lama atau sastra baru, yang nantinya akan kita bahas lebih jelas beserta unsur
– unsurnya. Dengan kata lain, landasar sastra ini akan sangat penting dan
berguna untuk memunculkan sebuah karya baru didalam dinamisasi zaman yang
sedang dijalani.
Hasil yang didapat
dalam ilmu menulis akan sangat melimpah ruah, entah dilihat dari sudut pandang tulisan
formal atau tulisan non formal. Sebagaimana yang kita tau, semakin membiasakan
menulis maka akan memperbanyak kosakata manakala seseorang akan berbicara, dan
manakala seseorang kan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, dengan membiasakan
menulispun akan semakin tertata dalam pengolahan kata, sebagaimana banyak orang mengatakan “bisa karena terbiasa”.
Tidak ketinggalan
pentingnya lagi, bahwa menulis akan benar – benar mempertajam logika seseorang
dan menumbuhkan kembangkan sifat kritis, yang jarang orang temui.
Upaya
Untuk Meningkatkan Menulis Dengan Landasan Sastra
Dalam kemandirian
siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga mahasiswa perguruan tinggi, pastinya
akan dapati pada guru atau dosen tentang tugas yang berkaitan dengan sastra. Seperti
halnya pada makalah, Esai, Tugas Akhir, Cerpen dan lain sebagainya. Upaya untuk
meningkatkan bakat menulis seseorang, pastinya sering ditemui dalam dunia
pendidikan yang pernah atau yang sedang dijalani. Yang diantaranya yaitu :
1. Memberikan
nilai dan komenter, agar menjadi bahan
acuan untuk terus mengevaluasi diri dalam menulis.
2. Memberikan
rangsangan atau motivasi untuk terus membaca agar dalam pengolahan kata, kosep
kepenulisan dan tata bahasanya agar terus membaik.
3. Sebagai
seorang yang memposisikan diri menjadi pengajar atau staff pendidik dalam lembaga
pendidikan, pastinya harus secara produktif mengetahui pemahaman sastra, agar nantinya
dapat memberikan pemahaman yang baik kepada peserta didik dan menumbuh kembangkan
peserta didik memilki potensi untuk terus berkarya.
Sastra memiliki dua bentuk yang dilihat dari sudut pandang temanya, yakni sastra lama dan sastra baru. Mencermati dan mendalami kembali pemaknaan tentang Sastra, memiliki kesamaan pengertian yang tidak jauh berbeda dengan prosa, yang sama – sama memiliki dua bentuk, yakni sastra prosa lama dan sastra prosa baru.
Sastra
prosa lama adalah sastra pembawaan dari masing masing daerah yang belum terbawa
arus oleh pengaruh barat. Dan korelasinya dengan sastra Indonesia, bahwa sastra
melayu ini adalah sastra yang masih murni, yang belum tercampur dengan
sastra prosa modern atau barat.
Semua
bentuk prosa lama bermula pada bahasa lisan, yang disebabkan karena belum
munculnya atau diperkenankannya simbol – simbol huruf dalam sebuah tulisan.
Munculnya atau diperkenankannya simbol – simbol huruf dalam sebuah tulisan pada
saat agama dan kerajaan Islam mulai masuk kedalam peradaban awal Indonesia,
dan saat itulah muncul bibit – bibit unggul pertama yang memperkenalkan sastra
pada masyarakat melayu pada masanya itu.
Sastra
memiliki beberapa macam karya yang masyarakat, dari kalangan awam sampai
kalangan akademisi sering temui, yang diantaranya yaitu :
- Sastra prosa lama
Sastra prosa lama memiliki motif
yang menjadi ciri khas dalam tulisannya, yang dintaranya yaitu :
· Mite adalah cerita
yang mengandung unsur unsur tokoh seperti halnya roh halus, peri, kurcaci, dewa
dan lain sebagainya. Salah satu yang menjadi contoh dalam mite ini ada dalam
kisahnya Ratu Nyiroro Kidul.
· Leganda adalah sebuah dongeng
yang memiliki keterkaitan atau yang dikaitkan dengan suatu tampat kejadian,
Seperti halnya dalam sebuah Kisah Sangkuriang dan Malinkundang.
· Fabel adalah dongeng
yang pelaku utamanya adalah hewan atu binatang, sebagai contoh kisah kancil
nyolong timun, Simba, Tom and Jary dan lain sebagainya.
· Dongeng adalah kisah
yang mengandung unsur khayal yang dirasa tidak akan mungkin terjadi. Contoh
adalah kisah Pak Belalang dan lain sebagainya.
· Cerita berbingkai adalah cerita yang
memiliki cerita lagi didalamnya, dan yang telah ditutukan oleh para pelakuknya,
sebagai contoh dalam kisah seribu satu malam.
· Hikayat adalah suatu bentuk
prosa lama yang ceritanya berisi kehidupan raja – aja dan kehidupan para dewa.
Contoh : Hikayat Hang Tuah.
- Sastra Prosa Baru
Prosa Baru adalah Prosa
yang telah tercampur atau terbawa arus oleh peradaban, kondisi dan situasi
barat. Dan hubungan dengan Negara Indonesia, Prosa baru ini sangat nampak
dimana pengaruh pers mulai bermunculan. Ada beberapa ragam dalam prosa baru
yang telah lazim dikenal oleh masyarakat yang kekinian. Yang diantaranya yaitu
:
Roman
Roman merupakan jenis
dari prosa baru yang memberikan cerita dalam suatu tohoh, dari awal hidup
sampai akhir hayat. Salah satu jenis dalam prosa ini memberikan suatu gambaran
dan cerita tentang kehidupan masyarakat, entah pada adat dan seluruh aspek yang
melingkupi kisah dalam kehidupan tersebut. Selain itu, roman juga memberikan
kisah atau cerita yang berliku - liku, serta tak tertinggal pelanturan
(digresi) untuk memberikan kesempurnaan dalam suatu cerita. Contoh:
karangan Sutan Takdir Alisjahbana: Kalah dan Manang, Grota Azzura, Layar
Terkembang, dan Dian yang Tak Kunjung Padam.
Riwayat
Jenis prosa ini
memberikan cerita atau kisah pengalaman – pengalaman hidup yang telah
dituliskan oleh penulis, dari awal hidup, Dewasa hingga akhir hayat si penulis
(otobiografi). Contoh: Soeharto Anak Desa atau Prof. Dr. B.I
Habibie atau Ki hajar Dewantara.
Antologi
Antologi adalah sebuah buku
dari kumpulan beberapa karya tulis seseorang, yang tidak jarang buku –
buku tersebut terlihat pada perpustakaan, pertokoan dan lain sebagainya.
Sebagai contoh pada buku tersebut adalah Laut Biru
Langit Biru karya Ayip Rosyidi.
Kisah
Kisah adalah sebuah
riwayat perjalanan seseorang yang memiliki kesamaan makna dengan cerita,
sebagai contoh Melawat ke Jabar – Adinegoro,
Catatan di Sumatera – M. Rajab. Dan masih banyak lagi contoh yang
lainya.
Cerpen
Cerpen (Cerita
Pendek) merupakan sebuah kisah yang menceritakan seorang tokoh manusia, yang
mana kisah tersebut memilki kerangka (outline), dari muqoddimah atau pembuka
cerita, klimak sampai dengan penutup cerita. Contoh: Tamasya dengan Perahu
Bugis karangan Usman. Corat-coret di Bawah Tanah karangan Idrus
Novel
Novel
adalah cerita yang mengisahkan seseorang, dengan cerita yang memberikan
rangsangan khusus. Sehingga, pembaca dapat merasakan tentang apa yang
dikisahkan. Dan karya sastra novel tersebut, dapat menjadikan pembaca
berimajinasi sesuai dengan apa yang telah ditulis. Contoh: Roromendut karangan YB.
Mangunwijaya.
Kritik
Kritik merupakan sebuah ungkapan, yang memilki bentuk
tersirat ataupun tersurat yang memberikan uraian alasan baik atau buruknya
suatu objek pada pembahasan, dengan sifat menghakimi dan penuh
pertimbangan.
Resensi
Resensi adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan dalam
suatu karya, yang berkaitan dengan tema, pendahuluan, alur, watak, pokok
pembahasan, sampai kalimat penutup. Dan tidak jarang, dalam suatu karya,
pengarang meminta sebuah kritikan dan saran untuk mengetahui kesalahan dan
kelebihan dalam suatu karya yang telah dibuat.
Esai
Esai adalah karangan atau karya tulis yang mengulas
tentang pandangan pribadi, fakta, komenter, teori yang berkaitan tentang
fenomena alam, sosial, politik, film, pementasan seni dan lain sebagainya.
Pembuatan karya esai tesebut bersifat subjektif atau sangat – sangat
pribadi.
- Pengertian dan Unsur Unsur Puisi
Puisi
adalah Bentuk karangan yang terkait dengan rima, ritma, dan pengolahan
bahasa yang baik. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan
mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan
imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi
juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam
keadaan hatinya. Dan unsur – unsur intriksik puisi meliputi :
· Tema
Yaitu
tentang apa puisi itu hendak benbicara
· Amanat
Tentang
apa yang akan di nasehatkan kepada pembaca
· Rima
Persamaan
– persamaan bunyi
· Ritma
Ritma
adalah Perhatian – perhatian/Tekanan - tekanan yang memilki keteraturan sesuai
dengan asas sastra
· Metrul/Irama
Adalah
naik turannya nada, dalam teks yang telah dibuat pada puisi, yang
tercipta pada gabungan – gabungan kata untuk memberikan kesamaan makna, agar
dari satu sair kesair yang lain memberikan hubungan dalam pemaknaan.
· Majaz/gaya
bahasa
Yaitu
permainan bahasa dari seorang penulis untuk lebih meningkatkan kualitas suatu
karya dan untuk memberikan kesempurnaan dalam pembuatannya.
· Kesan
Kesan
yakni perasaan yang diungkapkan lewat puisi entah itu berupa sedih, suka, duka,
tangis dan tawa.
· Diksi
Pilihan
kata/sebuah pengungkapan
· Tipologi
Perwajahan
atau bentuk puisi
- Puisi Baru
Puisi
jenis ini memiliki motif yang lebih bebas dari pada puisi lama. Entah dilihat
dari sudut pandang jumlah barisnya, rima dan ritma. Dan Puisi baru ini memilki
unsur unsur intrinsik yang menjadikan sempurna puisi tersebut. Yang diantaranya
yaitu :
· Balada yaitu puisi yang berisi
cerita atau kisah
· Himne adalah puisi yang
bermakna pujian untuk Tuhan, Pahlawan, Tanah Air atau
lembaga tententu.
· Ode adalah puisi sanjungan
untuk orang yang berjasa
· Epigram adalah puisi yang berisi
tuntutan hidup/ajaran hidup.
· Romance adalah puisi yang
memberikan sebuah luapan kasih sayang yang bersifat romatis.
· Elegi adalah puisi yang memberikan
kesan atau hikmah sebuha kesedihan atau kesengsaraan
· Satire adalah puisi yang berisikan
sindiran
- Puisi lama
· Merupakan
puisi rakyat yang tak dikenal pengarangnya
· Disampaikan dari mulut kemulut, karena puisi lama ini berasal dari bahasa lisan
· Sangat
terikat dengan rima, ritma aturan – aturan dari sejumlah baris dari tiap - tiap
bait
Jenis
– jenis dari puisi lama antara lain :
1. Mantra
Mantra
adalah ucapan – ucapan manusia yang memiliki kekuatan supranatural dan gaib.
2. Pantun
Pantun
adalah jenis puisi yang bersajak abab, tiap baris 4 bait, tiap baris terdiri
dari 8 sampai 12 suku kata, dua baris awal sebagai isi dan dua baris awal
sebagai sampiran. Pantun memilki beberapa jenis yang dikenal masyarakat pada
keumumannya yakni : pantun anak, muda – mudi, agama atau nasehat, jenaka, teka
– teki.
3. Karmina
Karmina
adalah pantun kilat akan tetapi pendek.
4.
Seloka
Seloka
adalah Pantun Berkait
5. Gurindam
Gurindam
adalah jenis puisi yang besajak aaaa, berisikan nasehat dan tiap bait dua
baris.
6.
Sair
Sair
adalah ungkapan seorang ‘Arobi/orang arab yang besajak aaaa, tiap bait memilki
3 baris, dan berisikan cerita/nasehat.
7. Talibun
Talibun
adalah pantun yang memilki tiap bait, sampai 6, 7 atau mala bias sampai 10
baris.
Tag :
Menulis
0 Komentar untuk "Menulis Dengan Landasan Sastra"