Blog Seputar Matakuliah Teknik Informatika

Menulis Dengan Landasan Sastra


         
Menulis Dengan Landasan Sastra






Menulis adalah aktifitas yang sering kita lakukan dari sejak kita duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) kemudian beranjak dewasa hingga lanjut usia. Semua pembelajar menulis pasti memiliki dasar atau unsur – unsur sastra. Oleh sebab itu, mengapa guru guru kita yang mengajar di sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, mengajarkan ilmu kepenulisan yang berlandaskan sastra, agar nantinya para murid – murid tersebut memiliki keterampilan, entah pada saat mereka dikelas atau diluar kelas.
 
Kini, saat mulai beranjak dewasa, mereka yang mempelajari ilmu kepenulisan akan benar – benar menyadari dan mendapatkan effect dari apa yang mereka dapat pada saat mereka duduk disekolah dasar hingga pendidikan yang tertinggi. Seperti halnya kesastraan lama atau sastra baru, yang nantinya akan kita bahas lebih jelas beserta unsur – unsurnya. Dengan kata lain, landasar sastra ini akan sangat penting dan berguna untuk memunculkan sebuah karya baru didalam dinamisasi zaman yang sedang dijalani.


Hasil yang didapat dalam ilmu menulis akan sangat melimpah ruah, entah dilihat dari sudut pandang tulisan formal atau tulisan non formal. Sebagaimana yang kita tau, semakin membiasakan menulis maka akan memperbanyak kosakata manakala seseorang akan berbicara, dan manakala seseorang kan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, dengan membiasakan menulispun akan semakin tertata dalam pengolahan kata, sebagaimana banyak  orang mengatakan “bisa karena terbiasa”.  


Tidak ketinggalan pentingnya lagi, bahwa menulis akan benar – benar mempertajam logika seseorang dan menumbuhkan kembangkan sifat kritis, yang jarang orang temui. 


Upaya Untuk Meningkatkan Menulis Dengan Landasan Sastra

Dalam kemandirian siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga mahasiswa perguruan tinggi, pastinya akan dapati pada guru atau dosen tentang tugas yang berkaitan dengan sastra. Seperti halnya pada makalah, Esai, Tugas Akhir, Cerpen dan lain sebagainya. Upaya untuk meningkatkan bakat menulis seseorang, pastinya sering ditemui dalam dunia pendidikan yang pernah atau yang sedang dijalani. Yang diantaranya yaitu :


1.  Memberikan nilai dan komenter,  agar menjadi bahan acuan untuk terus mengevaluasi diri dalam menulis.

2.  Memberikan rangsangan atau motivasi untuk terus membaca agar dalam pengolahan kata, kosep kepenulisan dan tata bahasanya agar terus membaik.

3. Sebagai seorang yang memposisikan diri menjadi pengajar atau staff pendidik dalam lembaga pendidikan, pastinya harus secara produktif mengetahui pemahaman sastra, agar nantinya dapat memberikan pemahaman yang baik kepada peserta didik dan menumbuh kembangkan peserta didik memilki potensi untuk terus berkarya.





Sastra memiliki dua bentuk yang dilihat dari sudut pandang temanya, yakni sastra lama dan sastra baru. Mencermati dan mendalami kembali pemaknaan tentang Sastra, memiliki kesamaan pengertian yang tidak jauh berbeda dengan prosa, yang sama – sama memiliki dua bentuk, yakni sastra prosa lama dan sastra prosa baru. 

Sastra prosa lama adalah sastra pembawaan dari masing masing daerah yang belum terbawa arus oleh pengaruh barat. Dan korelasinya dengan sastra Indonesia, bahwa sastra melayu ini adalah sastra yang masih murni, yang belum  tercampur dengan sastra prosa modern atau barat. 

Semua bentuk prosa lama bermula pada bahasa lisan, yang disebabkan karena belum munculnya atau diperkenankannya simbol – simbol huruf dalam sebuah tulisan. Munculnya atau diperkenankannya simbol – simbol huruf dalam sebuah tulisan pada saat agama dan kerajaan Islam mulai masuk kedalam peradaban  awal Indonesia, dan saat itulah muncul bibit – bibit unggul pertama yang memperkenalkan sastra pada masyarakat melayu pada masanya itu.

Sastra memiliki beberapa macam karya yang masyarakat, dari kalangan awam sampai kalangan akademisi sering temui, yang diantaranya yaitu : 
  • Sastra prosa lama 
Sastra prosa lama memiliki motif yang menjadi ciri khas dalam tulisannya, yang dintaranya yaitu :

·      Mite  adalah cerita yang mengandung unsur unsur tokoh seperti halnya roh halus, peri, kurcaci, dewa dan lain sebagainya. Salah satu yang menjadi contoh dalam mite ini ada dalam kisahnya Ratu Nyiroro Kidul.

·     Leganda adalah sebuah dongeng yang memiliki keterkaitan atau yang dikaitkan dengan suatu tampat kejadian, Seperti halnya dalam sebuah Kisah Sangkuriang dan  Malinkundang.

·      Fabel adalah dongeng yang pelaku utamanya adalah hewan atu binatang, sebagai contoh kisah kancil nyolong timun, Simba, Tom and Jary dan lain sebagainya. 

·      Dongeng adalah kisah yang mengandung unsur khayal yang dirasa tidak akan mungkin terjadi. Contoh adalah kisah Pak Belalang dan lain sebagainya. 

·    Cerita berbingkai adalah cerita yang memiliki cerita lagi didalamnya, dan yang telah ditutukan oleh para pelakuknya, sebagai contoh dalam kisah seribu satu malam.

·     Hikayat adalah suatu bentuk prosa lama yang ceritanya berisi kehidupan raja – aja dan kehidupan para dewa. Contoh : Hikayat Hang Tuah.

  •       Sastra Prosa Baru
       Prosa Baru adalah Prosa yang telah tercampur atau terbawa arus oleh peradaban, kondisi dan situasi barat. Dan hubungan dengan Negara Indonesia, Prosa baru ini sangat nampak dimana pengaruh pers mulai bermunculan. Ada beberapa ragam dalam prosa baru yang telah lazim dikenal oleh masyarakat yang kekinian. Yang diantaranya yaitu :

      Roman
       Roman merupakan jenis dari prosa baru yang memberikan cerita dalam suatu tohoh, dari awal hidup sampai akhir hayat. Salah satu jenis dalam prosa ini memberikan suatu gambaran dan cerita tentang kehidupan masyarakat, entah pada adat dan seluruh aspek yang melingkupi kisah dalam kehidupan tersebut. Selain itu, roman juga memberikan kisah atau cerita yang berliku - liku, serta tak tertinggal pelanturan (digresi) untuk memberikan kesempurnaan dalam suatu cerita. Contoh: karangan Sutan Takdir Alisjahbana: Kalah dan Manang, Grota Azzura, Layar Terkembang, dan Dian yang Tak Kunjung Padam.

      Riwayat
       Jenis prosa ini memberikan cerita atau kisah pengalaman – pengalaman hidup yang telah dituliskan oleh penulis, dari awal hidup, Dewasa hingga akhir hayat si penulis (otobiografi). Contoh: Soeharto Anak Desa atau Prof. Dr. B.I Habibie atau  Ki hajar Dewantara.   

      Antologi
      Antologi adalah sebuah buku dari kumpulan beberapa karya tulis seseorang, yang  tidak jarang buku – buku tersebut terlihat pada perpustakaan, pertokoan dan lain sebagainya. Sebagai contoh pada buku tersebut adalah Laut Biru Langit Biru karya Ayip Rosyidi

       Kisah
       Kisah adalah sebuah riwayat perjalanan seseorang yang memiliki kesamaan makna dengan cerita, sebagai contoh Melawat ke Jabar – Adinegoro, Catatan di Sumatera – M. Rajab. Dan masih banyak lagi contoh yang lainya. 

       Cerpen
        Cerpen (Cerita Pendek) merupakan sebuah kisah yang menceritakan seorang tokoh manusia, yang mana kisah tersebut memilki kerangka (outline), dari muqoddimah atau pembuka cerita, klimak sampai dengan penutup cerita. Contoh: Tamasya dengan Perahu Bugis karangan Usman. Corat-coret di Bawah Tanah karangan Idrus

       Novel
Novel adalah cerita yang mengisahkan seseorang, dengan cerita yang memberikan rangsangan khusus. Sehingga, pembaca dapat merasakan tentang apa yang dikisahkan. Dan karya sastra novel tersebut, dapat menjadikan pembaca berimajinasi sesuai dengan apa yang telah ditulis. Contoh: Roromendut karangan YB. Mangunwijaya.


Kritik
Kritik merupakan sebuah ungkapan, yang memilki bentuk tersirat ataupun tersurat yang memberikan uraian alasan baik atau buruknya suatu objek pada pembahasan, dengan sifat menghakimi dan penuh pertimbangan. 

Resensi
Resensi adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan dalam suatu karya, yang berkaitan dengan tema, pendahuluan, alur, watak, pokok pembahasan, sampai kalimat penutup. Dan tidak jarang, dalam suatu karya, pengarang meminta sebuah kritikan dan saran untuk mengetahui kesalahan dan kelebihan dalam suatu karya yang telah dibuat. 

Esai
Esai adalah karangan atau karya tulis yang mengulas tentang pandangan pribadi, fakta, komenter, teori yang berkaitan tentang fenomena alam, sosial, politik, film, pementasan seni dan lain sebagainya. Pembuatan karya esai tesebut bersifat subjektif atau sangat – sangat pribadi. 

  • Pengertian  dan Unsur Unsur Puisi
Puisi adalah Bentuk karangan yang terkait dengan rima, ritma, dan pengolahan bahasa  yang baik. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya. Dan unsur – unsur intriksik puisi meliputi :

·     Tema
Yaitu tentang apa puisi itu hendak benbicara

·     Amanat
Tentang apa yang akan di nasehatkan kepada pembaca

·     Rima
Persamaan – persamaan bunyi 

·     Ritma
Ritma adalah Perhatian – perhatian/Tekanan - tekanan yang memilki keteraturan sesuai dengan asas sastra

·      Metrul/Irama
Adalah naik turannya nada, dalam teks yang telah dibuat pada  puisi, yang tercipta pada gabungan – gabungan kata untuk memberikan kesamaan makna, agar dari satu sair kesair yang lain memberikan hubungan dalam pemaknaan.

·     Majaz/gaya bahasa
Yaitu permainan bahasa dari seorang penulis untuk lebih meningkatkan kualitas suatu karya dan untuk memberikan kesempurnaan dalam pembuatannya.

·     Kesan
Kesan yakni perasaan yang diungkapkan lewat puisi entah itu berupa sedih, suka, duka, tangis dan tawa.

·     Diksi
Pilihan kata/sebuah pengungkapan

·     Tipologi
Perwajahan atau bentuk puisi

  • Puisi Baru
Puisi jenis ini memiliki motif yang lebih bebas dari pada puisi lama. Entah dilihat dari sudut pandang jumlah barisnya, rima dan ritma. Dan Puisi baru ini memilki unsur unsur intrinsik yang menjadikan sempurna puisi tersebut. Yang diantaranya yaitu :

·    Balada yaitu puisi yang berisi cerita atau kisah

·     Himne adalah puisi yang bermakna pujian untuk Tuhan, Pahlawan, Tanah Air atau lembaga     tententu.

·     Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa

·     Epigram adalah puisi yang berisi tuntutan hidup/ajaran hidup.

·     Romance adalah puisi yang memberikan sebuah luapan kasih sayang yang bersifat romatis.

·  Elegi adalah puisi yang memberikan kesan atau hikmah sebuha kesedihan atau     kesengsaraan

·     Satire adalah puisi yang berisikan sindiran

  • Puisi lama
·      Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal pengarangnya
·      Disampaikan dari mulut kemulut, karena puisi lama ini berasal dari bahasa lisan
·      Sangat terikat dengan rima, ritma aturan – aturan dari sejumlah baris dari tiap - tiap bait
Jenis – jenis dari puisi lama antara lain :

1.      Mantra
Mantra adalah ucapan – ucapan manusia yang memiliki kekuatan supranatural dan gaib.

2.      Pantun
Pantun adalah jenis puisi yang bersajak abab, tiap baris 4 bait, tiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata, dua baris awal sebagai isi dan dua baris awal sebagai sampiran. Pantun memilki beberapa jenis yang dikenal masyarakat pada keumumannya yakni : pantun anak, muda – mudi, agama atau nasehat, jenaka, teka – teki.

3.      Karmina
Karmina adalah pantun kilat akan tetapi pendek.

4.      Seloka
Seloka adalah Pantun Berkait

5.      Gurindam
Gurindam adalah jenis puisi yang besajak aaaa, berisikan nasehat dan tiap bait dua baris.

6.      Sair
Sair adalah ungkapan seorang ‘Arobi/orang arab yang besajak aaaa, tiap bait memilki 3 baris, dan berisikan cerita/nasehat.

7.      Talibun
Talibun adalah pantun yang memilki tiap bait, sampai 6, 7 atau mala bias sampai 10 baris. 




  





Tag : Menulis
0 Komentar untuk "Menulis Dengan Landasan Sastra"

Back To Top